EKSPOS – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang Isbat untuk menentukan awal Ramadhan 1445 H, Minggu (10/3/2024) atau 29 Syakban 1445 H. Sidang Isbat akan digelar secara luring (offline) di Auditorium H.M Rasjidi Gedung Kemenag, Jakarta dan secara daring (online).
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib menyampaikan, ada beberapa pihak yang dilibatkan dalam sidang Isbat penentuan awal Ramadhan 1445 H.
Beberapa pihak yang dilibatkan di antaranya Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi VIII DPR RI, perwakilan organisasi massa (ormas) Islam, dan duta besar negara sahabat.
Adib juga menjelaskan bahwa jalannya sidang Isbat akan dibuka dengan pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1445 H.
Jalannya sidang Isbat akan disiarkan secara live melalui kanal YouTube Bimas Islam di https://www.youtube.com/@BimasIslamTV.
Adib menerangkan, jalannya sidang Isbat penentuan awal Ramadhan 1445 H dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi oleh Tim Hisab dan Rukyat Kemenag pukul 17.00 WIB. Adib menyampaikan, sesi ini terbuka untuk umum.
Adib menyampaikan bahwa sidang Isbat juga akan menggunakan hasil rukyatul hilal atau konfirmasi yang dilakukan Tim Kemenag di 134 lokasi di seluruh Indonesia. Selanjutnya, Kemenag akan menggelar sidang Isbat secara tertutup untuk menentukan awal Ramadhan 1445 jatuh pada tanggal berapa. Sesi ini akan digelar setelah shalat Maghrib.
“Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag,” jelas Adib dikutip dari laman Kemenag.
Adib juga mengatakan, rukyatul hilal akan dilakukan oleh kanwil Kemenag dan Kemenag kabupaten/kota bekerja sama dengan pengadilan agama, ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat. Merujuk hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadhan bertepatan dengan Minggu (10/3/2024).
Pada saat itu, hilal ketika Matahari terbenam di seluruh Indonesia berada di ketinggian -0 derajat 20 menit 1,2 detik sampai 0 derajat 52 menit 5,4 detik dengan sudut elongasi 2 derajat 14 menit 46,8 detik sampai 2 derajat 41 menit 50,4 detik.
Dilansir dari laman Kemenag terdapat 134 lokasi pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1445 H di seluruh daerah di tanah air. (*)