EKSPOS – Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan tidak terusik dengan dinamika yang ada. Mulai dari pencopotan balihonya di sejumlah daerah dan dicabutnya dukungan oleh Partai Demokrat usai duetnya dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Anies justru lebih memompa semangat dengan menyampaikan pesan kepada para relawannya.
“Buat seluruh relawan, mari kita terus konsentrasi pada usaha kita untuk melakukan perubahan,” kata Anies dalam keterangannya, Sabtu (2/9/2023).
Menurut Anies, relawan harus fokus pada tujuan untuk membangun Indonesia yang lebih adil, dan lebih maju. Dinamika yang terjadi jangan mengganggu konsentrasi.
“Kita ingin Indonesia yang lebih adil, lebih maju, dan kita fokus di situ, dinamika yang terjadi saat ini jangan mengganggu konsentrasi kita,” ucapnya.
Anies berjanji akan menyampaikan secara lengkap kondisi yang sedang terjadi saat ini. Dia meminta agar relawan tetap ikhlas berjuang.
“Nanti pada waktunya akan ada penjelasan lengkap, sekarang kita fokus pada usaha kita untuk melakukan perubahan,” tukasnya.
Sebelumnya, PKB menyatakan telah menerima tawaran duet Anies dengan Cak Imin. Partai Demokrat pun mencabut dukungan usai merasa dikhianati.
Sebelumnya, Partai Demokrat menyindir soal pengkhianatan. Langkah NasDem yang mengusung Cak Imin disebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan yang diusung koalisi.
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” kata Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023).
Bahkan, Riefky mengatakan pihaknya menerima informasi dari Sudirman Said, yang mewakili Bacapres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin. Persetujuan ini disebut dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh.
“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat ‘dipaksa menerima keputusan itu (fait accompli),” ujar Riefky.
Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyebut dirinya kebanjiran pesan setelah duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terbongkar. Salah satu pesan tersebut adalah soal ‘musang berbulu domba’.
“Nah, saya kebanjiran, tadi malam, dua malam itu sampai Subuh di sini, sejak pagi kita bekerja, pesan datang dari mana-mana, baik dari kader maupun nonkader dan rata-rata memang emosional. Saya pahamlah,” kata SBY dalam konferensi pers yang disiarkan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
SBY juga membacakan pesan menarik pertama yang didapatkannya. Pesan tersebut menyatakan AHY dan Demokrat jadi korban geger duet Anies-Cak Imin.
“Ini kata-katanya kurang lebih seperti ini ya, ‘Aku tahu politik itu memang banyak akalnya, tapi tak kusangka buruk banget ini. Korbannya AHY dan Demokrat’. Begitu,” kata SBY.
SBY kemudian menyebutkan mendapat pesan soal geger Anies-Cak Imin. Pesan itu mengenai musang berbulu domba.
“Ada lagi komentar, ‘Ini Demokrat kena prank dari musang berbulu domba’,” kata SBY.
SBY lantas teringat arti peribahasa musang berbulu domba. Menurutnya, musang berbulu domba manis di depan tapi ganas jika kawannya lemah.
“Terus saya kok ingat, musang berbulu domba. Peribahasa yang lama, seingat saya, waktu kita sekolah di SD-SMP pernah belajar banyak sekali peribahasa, tapi musang berbulu domba itu di depan bersikap baik, manis, lembut, penuh persahabatan. Tetapi di balik itu, kalau kita lemah dan lengah, kita akan dicaplok, dimakan sampai habis,” ungkap SBY. (*)