Selasa, 8 Okt 2024
Politik

Sinyal PKB Bakal Tinggalkan Prabowo, Cak Imin: Kalau Tidak Ada Kepastian Ya Ikut PDIP

 

EKSPOSNUSA – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebut akan ada kemungkinan PKB merapat ke PDIP jika tidak ada kepastian menjadi bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto di Pilpres 2024 dari Partai Gerindra.

“Kalau tidak ada kepastian di Gerindra ya ikut PDIP. Kira-kira gitu saja,” ungkap Ketum PKB, Muhaimin Iskandar pada Jumat, (4/8/2023).

“Tapi saya sampaikan, saya sampai hari ini masih ada kepastian,” katanya setengah berharap.

Diketahui memang pada 27 Juli 2023 lalu, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani bertemu dengan Cak Imin.

Di luar ancaman PKB, partai Gerindra mengklaim ada lima partai baru yang akan bergabung di koalisi.

Sementara itu, PKB juga terus digoda PDI Perjuangan untuk bergabung di koalisi dan mendukung Ganjar Pranowo; disampaikan bahwa lima partai baru akan gabung.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengatakan, Partai Gerindra akan sia-sia jika berkoalisi dengan Partai Golkar dan PAN di Pilpres 2024. Sebab, ia menilai Partai Golkar dan PAN tidak memiliki efek elektoral apapun bagi kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

“Saya sering sampaikan kalau ada partai misalnya PAN dan Golkar gabung (koalisi Gerindra), saya nyebutnya itu reuni 2014 dan tidak akan berefek apapun di mata saya bagi pemenangan di Pilpres 2024,” kata Huda di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Beda halnya dengan PKB, Huda menyebut partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu diklaim mampu memenangkan Prabowo Subianto. Pasalnya, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Gerindra dan PKB saling melengkapi dan bisa mengisi kekurangan Prabowo Subianto yang selalu kalah di Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

“PKB adalah partai politik yang memenangkan pemilu 2019 di Jawa Timur dan pemenang kedua di Jawa Tengah, saat yang sama Gerindra pemenang di Jawa Barat dan Banten. Jadi dua-duanya saling melengkapi,” ucap Huda.

Sementara, Partai Amanat Nasional (PAN) masih merahasiakan kecenderungan bakal mendukung salah satu dari dua bakal capres yakni Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.

Meskipun, dalam survei LSI-Denny JA terbaru, elektabilitas Prabowo Subianto unggul dari Ganjar Pranowo sekitar 10,4 persen jika head to head.

“Kalau kecenderungan ke salah satu, apakah ke Prabowo atau ke Ganjar, itu pasti ada. Tapi ke siapanya itu yang masih kami rahasiakan. Intinya kami tetap sekarang konsisten untuk melakukan komunikasi dengan Pak Ganjar atau Pak Prabowo,” kata Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Namun, ditegaskan Yandri, partainya tetap memprioritaskan Menteri BUMN Erick Thohir agar bisa diusung sebagai bakal cawapres oleh Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo.

“Jadi kalau mau ingin memastikan Pak Ganjar mau menang ambil Erick Thohir, kalau Pak Prabowo mau menang ambil Erick Thohir, itu saja,” pungkasnya.(*)

 



Baca Juga