EKSPOS – Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan Anies Baswedan dan Partai Nasdem tak shiddiq, jujur dan amanah.
Hal itu disampaikan SBY menanggapi duet Anies Baswedan-Cak Imin yang diputuskan sepihak pada 29 Agustus lalu.
Dia merasa keduanya tidak shiddiq, jujur, dan amanah karena mengingkari hal yang disepakati, dan tak memegang komitmen.
“Sekarang saja tidak shiddiq, jujur, amanah. Bagaimana nanti kalau jadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar. Ya mau diapakan,” ucapnya di Cikeas, Jawa Barat pada Jumat (31/8).
Di sisi lain, SBY bersyukur ditikung dan ditinggalkan Partai NasDem dan Anies saat ini. Artinya, manuver tersebut tidak terjadi sehari sebelum batas pencalonkan capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Memang kita ditikung dan ditinggalkan seperti ini sekarang. Bayangkan kalau ditikung dan ditinggalkannya kita ini satu dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU,” ujar SBY.
Menurutnya, Partai Demokrat mendapat pertolongan dari Allah. Oleh sebab itu dia meminta semua orang bersyukur.
“Bayangkan seperti apa kita masih ditolong oleh Allah kita diselamatkan sejarah. Ini syukur yang pertama,” ungkap SBY.
Politik kata SBY banyak akalnya namun ia tidak sangka hingga seburuk ini. Sementara komentar lainnya menyebut bahwa Demokrat kena prank dari musang berbulu domba.
SBY pun teringat peribahasa musang berbulu domba yang diajarkan ketika SD. Di mana sosok musang tersebut biasanya bersikap manis lembut dan penuh persahabatan.
Namun saat targetnya lengah dan lemah maka akan dimakan habis oleh si musang.
“Demokrat kena prank dari musang berbulu domba, saya ingat ini peribahasa yang lama saat sekolah belajar peribahasa tapi musang berbulu domba itu di depan bersikap baik manis lembut penuh persahabatan tapi di balik itu kalau kita lengah dan lemah kita dicaplok dan dimakan habis,” tutur SBY.
Diketahui Diketahui Anies Baswedan dikabarkan telah memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden di kontestasi Pilpres 2024.
Anies Baswedan bahkan sudah berkunjung ke Ibunda Cak Imin di Jombang.
Hal tersebut terungkap dalam keterangan Pers Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus anggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya.
Dalam surat tersebut Rifky menjelaskan, pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.
Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan tersebut. (*)