EKSPOS – PDIP diharapkan masih menjunjung tinggi nilai luhur partai politik dengan tetap berpihak kepada wong cilik. Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni dengan memilih menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu diungkapkan Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, Selasa (15/10/2024).
“Saya berharap PDIP tetap berada di luar pemerintahan, termasuk Partai Nasdem yang juga menyatakan tidak masuk kabinet tapi mendukung dari parlemen. Nah, PDIP harus berada di luar pemerintahan supaya ada yang melakukan checks and balances terhadap pemerintahan Prabowo,” tukas Fernando.
Menurutnya, jika semua parpol masuk ke dalam pemerintahan, secara otomatis demokrasi Indonesia juga terganggu.
Sebab, jelas Fernando, nanti tidak ada lagi kekuatan untuk melindungi rakyat ketika pemerintah mengambil kebijakan yang merugikan.
“Kalau semua masuk pemerintahan, siapa yang akan memainkan peran itu. Tidak bisa kita hanya mengandalkan masyarakat sipil, media ataupun akademisi untuk melakukan kontrol terhadap pemerintahan Pak Prabowo,” jelasnya.
Fernando mengatakan, jika hanya mengandalkan kekuatan rakyat sementara, legislator yang bertugas mengontrol semua kebijakan akan tersandera oleh elite parpol, sehingga fungsi parlemen menjadi hilang.
“Lembaga legislatif memiliki kontrol penuh untuk melakukan fungsinya. Pengawasan anggota DPR RI ini yang tidak dimiliki masyarakat sipil,” jelas Fernando.
“Jadi, sangat berharap sekali ada partai politik yang memiliki kursi di DPR RI untuk mengambil posisi di luar pemerintahan sebagai pengontrol,” imbuhnya lagi. (*)