EKSPOS – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan atau PDI-P menunjuk Adian Napitupulu menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Pilkada Serentak 2024. Surat Keputusan (SK) itu langsung ditandatangani oleh Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto.
Adian berpesan agar penyelenggaraan pilkada bisa berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dia mengimbau agar seluruh aparatur negara bisa menegakkan netralitasnya dalam agenda pesta demokrasi tersebut.
“Jangan ada lagi aparatur negara yang bekerja secara politik untuk kepentingan satu dua calon yang lain. Biarlah kemudian Pilkada ini memang yang diadu adalah Tim Pemenangan masing-masing, kemampuan partai politiknya. Jangan Kita diadu dengan aparatur negara yang sama-sama kita biayai bersama-sama, itu tidak fair,” ungkap Adian di sela-sela Rakernas ke-V PDI-P di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (25/5/2024).
Adian menjelaskan, struktur tim pemenangan itu berasal dari sejumlah elemen, seperti dari anggota DPR RI terpilih pada periode 2024 hingga anggota DPR RI yang masih menjabat periode 2024-2029.
“Di bawahnya itu ada teman-teman yang memang caleg-caleg terpilih dan suara terbanyak ikut dalam tim ini, banyak sekali di setiap dapil,” jelasnya.
Adian mengaku diberikan target oleh DPP agar PDI-P bisa menang setidaknya 50 persen dari seluruh pilkada. Diketahui, terdapat 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada Serentak 2024.
“Perintahnya sederhana, peluangnya untuk memenangkan 50 persen apakah kepala daerah maupun wakil dan memang harus sebanyak-banyaknya, kita buka peluang untuk duduk sama-sama. Targetnya sebanyak-banyaknya lebih dari pilkada kemarin,” ungkap Adian.
Tim yang terdiri dari berbagai direktorat, seperti direktorat strategis, komunikasi politik, hingga hukum dan lainnya ini bertugas memberikan masukan kepada DPP mengenai pemetaan politik di tiap daerah serta membantu calon-calon kepala daerah meraih kemenangan.
“Kita akan memberikan pertimbangan ketika partai meminta, baiknya bagaimana menurut tim ini, ketika diminta, ketika tidak ya tidak, tetapi ketika DPP putuskan si A, si B, tugas kita apa? men-setup tim, begitu. Timnya begini-begini, kita akan bicarakan dengan DPD dan DPC setup-nya gimana, ketika ini gimana-gimana,” beber Adian Napitupulu. (*)