Selasa, 8 Okt 2024
Politik

Kader Dukung Prabowo PDI-P Meradang: Mundur atau Dipecat! Budiman Sudjatmiko: Saya Menunggu Saja

EKSPOS – Suhu politik ‘el nino’ mulai menerpa internal PDI-P. Pasalnya, Dewan Kehormatan PDI-P akan memberikan sanksi kepada kadernya Budiman Sudjatmiko yang mendukung bacapres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan, ada dua pilihan buat Budiman Sudjatmiko, mengundurkan diri atau dipecat. 

Sementara, Budiman sendiri sudah berkalkulasi terhadap langkahnya sehingga terkesan tidak ada kegalauan merespons ancaman atau sanksi dari partainya itu.

“Saya belum bisa kasih komentar banyak, kecuali saya sudah dipanggil secara resmi,” kata Budiman kepada wartawan, Minggu (20/8/2023).

Budiman mengatakan, biasanya jika ada pemecatan pasti didahului dengan pemanggilan resmi.

“Karena biasanya proses pemecatan tersebut didahului pemanggilan resmi pada kader yang akan dipecat setelah melewati beberapa tahap surat peringatan,” ucapnya.

Kendati demikian, Budiman mengatakan dirinya saat ini dalam posisi menunggu. “Saya menunggu saja,” ujarnya.

Diketahui, Budiman terancam dipecat dari PDI-P karena melakukan deklarasi mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di pilpres 2024 mendatang. Padahal PDI-P telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Sebelumnya, Hasto menuding kubu Prabowo telah membajak kadernya, Budiman. Bahkan, menurut Hasto, hal itu menunjukkan ketidakpercayaan diri kubu Prabowo dalam menghadapi Pilpres 2024.

“Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera,” kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDI-P Kalimantan Timur di Balikpapan, seperti dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8/2023).

“Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana, meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah-langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan,” tandas Hasto.

Hasto juga menyoroti soal lokasi deklarasi dukungan Prabowo dan Budiman itu di Provinsi Jawa Tengah. Menurut Hasto, aksi yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang itu justru akan membuat kader PDI-P di Jawa Tengah semakin solid.

Hasto lalu mengungkit kejadian pada Pemilu 2019, yaitu saat kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo, yang merupakan tempat asal Joko Widodo (Jokowi). Hasto berujar, tindakan itu justru semakin membuat semangat dan militansi kader serta pendukung PDIP kian besar.

Soal Budiman, Hasto memastikan akan memberikan sanksi disiplin tegas. Hasto mengatakan Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun akan mengumumkan sanksi terhadap Budiman besok.

“Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan,” tegas Hasto. (*)

 



Baca Juga