(ENNEWS) – Sejumlah advokat yang tergabung dalam kelompok Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN) mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Sekretariat Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Jakarta Barat, sebagai calon presiden di Pilpres 2024, Kamis (13/7/2023).
Dalam deklarasi tersebut dihadiri Ketua Umum ARUN Bob Hasan, Sekretaris Jenderal ARUN Bungas T. Fernando Duling, Koordinator Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Fauzi Baadillah dan Wakil Koordinator Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Haris Rusly Moti.
Deklarasi dukungan Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN) didasarkan pada rekam jejak Prabowo Subianto yang konsisten mencintai NKRI dan menunjukkan sikap kesatria sesuai dengan watak bangsa Indonesia.
Sekretaris Jenderal ARUN Bungas T. Fernando Duling menyebutkan akan berkoordinasi dengan relawan lain untuk memenangkan Prabowo secara damai, sebagaimana sosok Prabowo yang terus mengedepankan persatuan bangsa.
“Kerja sama dalam menjaga semangat rumah besar relawan 08, damai, rukun, tenang dan menjaga persaudaraan sesama anak bangsa, karena ini adalah sikao konsekuen Prabowo Subianto sebagai bapak pemersatu,” kata Nando, sapaan akrabnya, saat deklarasi.
Atas dasar tersebut, ia berpesan kepada seluruh relawan agar secara sungguh-sungguh memenangkan Prabowo Subianto. Kendati sudah ada kode alam, bahwa Presiden RI ke-8 merujuk kepada sebutan Prabowo sebagai 08.
Karenanya ia menyerukan kepada seluruh relawan ARUN untuk menjadi penyambung lidah pemikiran Prabowo kepada rakyat.
“Maka dengan ini, kami menyerukan kepada seluruh keluarga besar ARUN untuk bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab menggalang dukungan untuk kemenangan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-8,” serunya.
Nando juga menyatakan bahwa pandangan Prabowo yang mengedepankan Dasa Sila Bandung merupakan suatu hal yang jauh melebihi hanya masalah Rusia dan Ukraina, namun lebih dari sikap konsistensi atas politik luar negeri Indonesia yang non blok, bebas aktif dan anti penjajahan.
“Ini menjadi penting bagi bangsa kita. Yaitu tanggung jawab estafet, bagaimana angkatan 98 memiliki beban moral politik kebangsaan dalam kancah politik praktis,” tandasnya. (*)