EKSPOS – Wasekjen DPP PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengaku siap melawan kepungan 17 Partai Politik dan memenangkan pertarungan dalam Pilkada 2024.
Hal itu disampaikan Adian ketika menghadiri konsolidasi pemenangan pasangan bakal cabup dan cawabup Bogor Bayu Sjahjohan-Musyafaur Rahman, Minggu (1/9/2024).
Kehadiran Adian dihadapan kader PDIP termasuk anggota DPRD terpilih di kantor DPC PDIP Kabupaten Bogor, menyemangati kader dan simpatisan PDIP Kabupaten Bogor yang hadir di lokasi, untuk tetap yakin terhadap kemenangan pasangan Bayu-Musyafaur.
Saat ini, kata Adian, semua mata tertuju ke Pilbup Bogor 2024, karena PDIP tanpa teman koalisi melawan pasangan calon yang diusung koalisi 17 partai.
“Hari ini seluruh mata, pilkada-pilkada di seluruh Indonesia sedang menatapkan matanya ke Kabupaten Bogor, sepertinya para pelaku politik di berbagai Kabupaten, kota dan provinsi sedang menahan napas, kira-kira siapa yang akan terkapar, yang 17 (koalisi 17 partai) atau yang satu (tanpa teman koalisi),” kata Adian.
Dalam sambutanya, Adian juga menyebut bakal merumuskan kembali program-program yang akan ditawarkan kepada masyarakat oleh pasangan Bayu-Musyafaur. Program-program itu akan menjadi pembeda antara PDIP dengan partai-partai lain.
“Saya mau program luar biasa seperti itu, program yang jadi pembeda PDI Perjuangan dengan parti-partai lain. Kita akan rumuskan program-program itu, sesuai dengan anggaran dan lain sebagainya,” kata Adian.
“Kita ini dibilang orang setengah waras, ngelawan 17 (partai). Kita sempurnakan dengan program-program yang mungkin dianggap orang tidak mungkin. Biar sempurna,” sambungnya.
Adian kemudian mengajak semua kader di PDIP bergotong-royong untuk Pilbup 2024. Ia meminta komitmen para anggota DPRD Kabupaten Bogor terpilih siap disanksi jika pasangan calon Bayu-Musyafaur kalah di dapilnya.
Ada tiga pilihan sanksi yang disampaikan Adian, yakni di-PAW, tidak mencalonkan di pileg 2029, atau boleh mencalonkan kembali di pileg, namun diberikan nomor urut terakhir. Setelah sempat menanyakan langsung kepada para anggota DPRD terpilih, Adian kemudian menyebut sanksi yang akan diberikan yakni sanksi nomor tiga.
“Gimana kalau kita cari jalan tengahnya, tapi ini diingat betul-betul ya. Kalau (pasangan Bayu-Musyafaur) kalah di dapil mereka (anggota DPRD terpilih), maka partai akan menempatkan mereka di nomor urut paling bawah (ketika mencalonkan diri di pileg 2029), ” kata Adian disambut riuh para kader.
Adian mengatakan, pembagian beban kepada semua kader PDIP Kabupaten Bogor sebagai bentuk gotong royong.
“Nah semua sudah menanggung bebannya masing-masing. Saya tanggung beban, menanggung beban, ranting semuanya menanggung beban, fraksi menanggung beban,” kata Adian.
“Kalau semuanya masing masing menanggung beban, itu namanya gotong royong. Gotong royong tidak mungkin kalau bebannya tidak dibagi, gotong royong tidak akan terjadi kalau bebannya tidak dibagi, partai sebagai organisasi adalah pembagi tanggung jawab kerja. Jelas ya,” tukas mantan aktivis 1998 ini. (*)