EKSPOS – Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie, S.H.,S.E, siap mengusung dan memperjuangkan usulan pendirian Bank Buruh Nasional untuk masa depan dan kesejahteraan para pekerja atau buruh jika kelak terpilih menjadi anggota DPR RI.
Hal tersebut disampaikan Alzier belum lama ini, ketika menjawab pertanyaan wartawan terkait apa yang melatarbelakanginya memilih maju mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar yang bernomor urut 4 untuk daerah pemilihan Lampung 1 yang meliputi : Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Lampung Barat ini.
Menurut Alzier, sebenarnya ia sudah lelah berkutat dalam dunia politik. Namun, setelah ia mempertimbangkan dan melakukan kontemplasi atas dorongan dan keinginan para pekerja untuk memiliki wakil di legislatif, dirinya bertekad bulat dan memantapkan diri untuk bermanfaat bagi sesama disisa umur yang masih tersedia. Terutama memperjuangkan nasib kalangan pekerja yang berharap memiliki wakil rakyat yang mumpuni di pusat.
“Kita hidup tidak boleh egois memikirkan diri sendiri, karena sebisa mungkin bagaimana caranya kita bermanfaat bagi orang lain,” ungkap Alzier.
Karena itu, terang Alzier, dirinya mencalonkan diri bukan tanpa sebab, atau ingin duduk di kursi DPR tanpa ada gagasan yang dibawa.
Menurut penuturan politisi senior Partai Golkar Lampung ini, dirinya akan membawa usulan para pekerja kepada pemerintah pusat untuk mendirikan Bank Buruh Nasional.
“Para pekerja harus memiliki kehidupan yang layak, sehingga diharapkan mereka mendapatkan solusi perekonomian dari bank tersebut sampai mereka pensiun bekerja. Jadi bank itu nantinya bisa menyelesaikan solusi para pekerja dan pihak perusahaan,” ungkap Alzier.
Selain itu, sambung Caleg DPR RI bernomor urut 4 dari Partai Golkar dari Dapil Lampung 1 ini, keberadaan bank buruh tersebut nantinya sekaligus diharapkan dapat memacu pertumbuhan perekonomian nasional.
“Yang pasti saya akan perjuangkan bagaimana ke depan hal itu bisa terwujud,” jelas Alzier, yang juga Wakil Ketua Umum DPP KSPSI Pusat ini.
Alzier juga menambahkan, bahwa berbagai solusi alternatif di bidang tenaga kerja akan ia usung terutama yang terkait kesejahteraan.
“Itu bisa diperjuangkan jika saya sudah ada di parlemen dan saya tidak ingin muluk-muluk. Saya hanya ingin ada manfaat di sisa hidup ini. Saya tidak mengejar materi atau jabatan. Alhamdulillah saya bersyukur Tuhan telah mencukupi saya. Saya hanya ingin menyalurkan aspirasi saudara-saudara pekerja kita yang hingga saat ini belum terwujud. Kenapa? Karena aspirasi mereka harus saya bela, mumpung saya masih memiliki tenaga untuk itu, semampu saya,” ungkap tokoh pemuka kabupaten pesawaran ini, sekaligus salah seorang pendiri kabupaten tersebut.
Usulan pendirian Bank Buruh Nasional tersebut, lanjut Alzier, keberadaannya untuk mempermudah masa depan para buruh. Bahkan rancangan konsep usulan itu, menurut Alzier, pihaknya sudah menyiapkan. Kelak jika ia duduk di kursi DPR RI akan ia perjuangkan hingga terealisasi berdirinya Bank Buruh Nasional.
“Nantinya semua perusahaan wajib menyimpan dana pembayaran gaji pekerja di bank itu. Sehingga akses peminjaman bank, baik untuk para pekerja atau perusahaan yang akan bangkrut bisa ditanggulangi,” tukas Alzier, seraya menambahkan bahwa hal itu akan berdampak saling menguntungkan baik bagi pekerja maupun pihak perusahaan.
Bahkan, lanjut Alzier, masih terdapat beberapa misi program usulan yang akan ia usung. Diantaranya akses pendidikan dan kesehatan bagi putra-putri keluarga besar pekerja yang ada disetiap perusahaan.
“Itu nanti ada formula khusus. Tentang apa dan bagaimananya tunggu saja. Yang harus dicatat bahwa para pekerja memiliki hak yang sama sebagai warga negara. Baik akses hak pendidikan maupun hak kesehatannya. Saya kira negara pasti mampu merealisasikan cita-cita sederhana para pekerja, sehingga mereka nyaman bekerja, kebutuhan rumah tangga tercukupi, anak-anak mereka bisa menempuh pendidikan dengan baik,” tandas Alzier.
Diketahui, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2023 sebanyak 146,62 juta orang, naik 2,61 juta orang dibanding Februari 2022. (*)