EKSPOS – Keterampilan hidup (life skill) adalah jenis keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola aktivitas dan tantangan dalam kehidupan sehari-hari secara efektif. Penguasaan dan pengembangan keterampilan ini dapat meningkatkan kualitas dari semua bidang kehidupan, mulai dari karier hingga hubungan sosial.
Tugas sekolah dan institusi pendidikan dalam pembimbingan dan pengajaran adalah memberi pembekalan pada kecakapan kepada para siswa dengan memadai. Beberapa contoh life skill yang harus dimiliki siswa sebagai bekal baginya adalah kemampuan berkomunikasi, resisten terhadap tantangan dan dapat mengatasi beberapa rintangan, mampu bangkit dari kegagalan, serta mampu mengambil keputusan.
Hal tersebut yang dilakukan oleh SMPN 38, yang berlokasi di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumiwaras, Kota Bandarlampung, yaitu berupaya memberi pembekalan life skill kepada para siswanya, dengan cara mengadakan rangkaian kegiatan project penguatan profil pelajar Pancasila (P5), yang dilaksankan pada Senin, 19 Februari 2024.
“Dengan tema kewirausahaan untuk kelas 7 dan kearifan lokal untuk kelas 8, kegiatan gelar karya ini mencoba menampilkan dan mengoptimalkan kemampuan siswa, dimulai dari proses pembagian tugas, pencarian informasi terkait wirausaha, mengenal perencanaan pemasaran baik secara online maupun offline, mengenal potensi produk lokal, hingga meminta tanggapan masyarakat terkait kualitas produk,” jelas Diah Herningtyas, Wakil Bidang Akademik.
Selain itu dijelaskan Diah, para siswa juga menampilkan produk UMKM berupa makanan khas Lampung sebagai bentuk kearifan lokal, salah satunya dengan menjual kue buak tat, ikan bakar asap sambal tempoyak, serbat, akar kelapa, otak-otak dan gula aren khas Lampung, kemplang serta aneka makanan berbahan dasar pisang sebagai ciri khas produk lokal.
“Selain itu, perhiasan lokal khas berupa gelang dan cincin manik juga ikut meramaikan UMKM di SMPN 38 kali ini,” ungkapnya.
Pemilihan nama khas daerah juga dipilih oleh para siswa untuk marketplace atau tempat pemasaran, baik secara online maupun offline. Diantara yaitu ‘Cafe Jejama Spantala’; ‘Bangik Bakery’; ‘Cafe Kyai Batin’ dan ‘Cafe Muli Mekhanai’. Serta untuk market place lain bernama; Café Class, A-pplause, Seven B’est, C’olorful Café, dan D’love Cafe’.
“Kegiatan yang mengundang para orang tua untuk hadir dan meramaikan kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk partisipasi kepada sekolah, juga dukungan dan keperdulian orang tua terhadap kegiatan-kegiatan sekolah yang bermanfaat,” kata Munawar Kholil, Ketua Komite yang hadir saat pelaksanaan kegiatan.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dalam proses pemasaran produk UMKM, juga diharapkan mampu mengevaluasi dan memperbaiki proses serta kualitas produk.
“Sehingga menumbuhkan sikap mau menerima kritik dan saran sebagai bahan perbaikan serta melakukan kegiatan kewirausahaan secara berkelanjutan,” ujar Tanti Yunida, Penanggungjawab gelar karya project kali ini.
Sementara, menurut Kepala Sekolah SMPN 38, Maya Trisia Wardani, diharapkan kegiatan seperti ini dapat memberikan pembelajaran bermakna kepada siswa.
“Terutama tentang sikap kewirausahaan, kerjasama dan kemampuan dalam memecahkan masalah, atau problem solving, yang merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan yang harus dimiliki para siswa,” tutur Maya. (*)