Oleh: Imron Rosadi
Setelah PKB memutuskan memberikan dukungan kepada petahana di Kota Bandar Lampung, artinya setahap lagi Bunda Eva Dwiana bersama timnya akan segera berlayar mengikuti kontestasi pilwako November mendatang. PKB di Kota kita tahu mendapatkan lima kursi pada pemilu 2024 yang lalu, naik dua kursi dari pemilu sebelumnya.
Dengan modal dukungan dari PKB ini tentu sangat mempermudah Eva Dwiana dalam memperoleh rekomendasi dari partai politik lainnya. Sinyal kuat menunjukkan bahwa Partai Nasdem, PAN, PKS bahkan Demokrat kemungkinan solid berada dalam gerbong Bunda Eva.
Dukungan kuat ini menempatkan Eva Dwiana dalam posisi strategis untuk mengukuhkan kembali posisinya sebagai Walikota Bandar Lampung.
Di tulisan sebelumnya sempat saya ulas, melihat konstelasi yang ada di kota, kemungkinan besar akan terjadi head-to-head antara petahana dengan sosok birokrat senior dengan segudang pengalamannya, yakni Dokter Reihana.
Bedanya mungkin di akhir Juni ini, Eva Dwiana dan timnya tinggal menyusun jadwal pendaftaran ke KPUD serta membentuk tim dan program pemenangan. Kondisi ini tentu memberikan keunggulan bagi petahana yang sudah mengantongi dukungan solid dari beberapa partai besar.
Namun untuk Dokter Reihana, nampaknya masih butuh waktu untuk terus berkomunikasi serta bernegosiasi dengan beberapa partai yang kemungkinan besar akan mengusung dirinya menjadi calon walikota Bandar Lampung.
Sebenarnya cukup dengan perahu Gerindra, dirinya bisa segera berlayar. Namun, karena targetnya tak hanya ikut bertanding, tapi ingin memenangkan kontestasi, tentu memastikan dukungan dari partai lainnya menjadi salah satu kunci sukses Dokter Reihana dalam mencapai target yang sudah dicanangkannya. Oleh karenanya, PDIP dan Golkar harus ia pastikan bersama dalam gerbong yang dibangun oleh Reihana dan timnya.
Optimisme masih terjaga di kubu Dokter Reihana. Berbagai langkah strategis telah disusun untuk mengamankan dukungan partai-partai besar.
Banyak pengamat dan pelaku lapangan memberikan ulasan terkait dengan sosok Reihana ini. Mereka menilai bahwa selain fokus mengamankan tiket, Dokter Reihana dan timnya harus segera menyusun program dan kegiatan yang efektif dalam rangka meningkatkan popularitasnya di Kota Bandar Lampung.
Paling tidak dalam tiga bulan ke depan, sosialisasi berupa pemasangan atribut, kunjungan masyarakat, hingga berbagai konten kreatif dengan memanfaatkan media sosial harus masif dan terukur dilakukan oleh Reihana.
Target utama dalam strategi ini adalah menjadikan nama Dokter Reihana sebagai perbincangan publik baik di darat maupun udara, khususnya di Kota Bandar Lampung dalam tiga bulan ke depan, menjelang pendaftaran di KPUD.
Aktivitas sosialisasi yang intensif diharapkan dapat mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya di tengah masyarakat. Dengan dukungan yang semakin solid dan popularitas yang meningkat, optimisme bahwa Reihana dapat bersaing dengan petahana pun semakin kuat.
Terakhir, tak kalah penting adalah menentukan calon wakil walikota sebagai pendamping Dokter Reihana. Ini haruslah menjadi pembahasan yang detail serta terukur oleh seluruh tim dan partai politik yang akan mengusungnya.
Tiket aman dan sumber daya memadai, namun salah menentukan wakil, ini bisa berakibat fatal karena nantinya hanya membuat Dokter Reihana cuma menjadi penggembira dalam pilkada. Maka dari itu, penentuan calon wakil harus dipertimbangkan dengan matang untuk memperkuat posisi Reihana dalam kontestasi nanti.
Selamat berlayar Bunda Eva. Tetap semangat Dokter Reihana. Masyarakat Bandar Lampung menanti kiprah terbaik dari kedua kandidat yang akan bersaing dalam pemilihan nanti. (*)