Oleh : Imron Rosadi
Pagi ini berseliweran di berbagai kanal sosial media yang saya ikuti, satu ajakan untuk ikut dalam satu acara atau lebih tepatnya program “talk show” berseri yang tujuannya ingin mengeksplorasi lebih dalam akan isi kepala dari para bakal calon Gubernur Lampung.
Memang terlihat baru satu bakal calon yang menggagas program ini. Kita biasa mengenalnya dengan nama Umar Ahmad, Politisi PDIP, aktif di berbagai organisasi & komunitas, dan pernah menjabat sebagai Bupati Tulang Bawang Barat dua periode, sejak 2014 hingga 2022.
Bertajuk “Bongkar Umar”, nampaknya kita harus mengapresiasi nyali dari sosok ini, karena tentu beliau yang pertama kali berani untuk di “challenge” isi kepala & gagasan-gagasannya dalam membangun Lampung kedepan.
Saya melihat ini adalah langkah yang positif. Dan seperti yang sering diungkapkan banyak kalangan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan praktik politik transaksional antara calon dan pemilih, adalah dengan memperbanyak program dan kegiatan yang bermuatan edukasi kepada masyarakat.
Membongkar, membedah, menguliti, sampai pada tahap mengkritisi para bakal calon pemimpin, baik di level pusat hingga daerah ini adalah satu terobosan yang harapannya mampu menyajikan satu informasi valid serta faktual akan kualitas para kandidat yang akan berkontestasi.
Tentu program ini harus segera diduplikasi oleh berbagai pihak. Kampus, media, mahasiswa serta elemen lain harus ikut andil dalam mega proyek “pencerdasan masyarakat” ini.
Apa tidak lelah, bila hajat mulia suksesi kepemimpinan di berbagai level ini selalu di kuasai oleh kelompok pemodal yang terus mengedepankan LOGISTIK ketimbang LOGIKA.
Sedih rasanya bila nalar kritis masyarakat, apalagi kalangan pengamat & aktivis selalu dibawah bayang-bayang para pemegang “cis”.
Khusus di Lampung, apakah Provinsi sebesar ini rela bila diatur oleh segelintir orang dibalik layar yang terindikasi masuk dalam lingkaran Gurita Gula dan Oligarki sejenisnya.
Politik itu luhur kawan, bertujuan untuk menghimpun serta mengkontestasikan berbagai ideologi & gagasan.
Regenerasi serta suksesi kepemimpinan itu adalah keharusan, karena sejatinya inilah momentum untuk mengevaluasi banyak hal, lalu kemudian membuat berbagai terobosan baru yang lebih relevan dalam bingkai kemajuan.
Dan yakinlah, kita akan mendapatkan sosok pemimpin terbaik, saat mereka punya nyali untuk di bongkar isi kepalanya, dibedah tawaran programnya, lalu dikuliti serta dikritis rekam jejak dan kapabilitasnya. (*)