Sabtu, 14 Des 2024
Olahraga

Sarankan PSSI Pecat Shin Tae-yong, Netizen Bela Pelatih Timnas U-23

EKSPOS – Para netizen pecinta sepakbola membela Shin Tae-yong, pelatih Timnas U-23, yang ujug-ujug disarankan agar dipecat dari jabatan pelatih. Sontak, pernyataan tersebut menuai tanggapan dan beragam komentar netizen yang intinya semua membela pelatih asal Korea Selatan itu.

Alih-alih netizen balik menyarankan agar pembuat pernyataan tersebut banyak-banyak melakukan hal yang bermanfaat di sisa umurnya yang uzur.

Berawal dari pernyataan mantan pesepakbola Indonesia, Anjas Asmara, yang memberi saran kepada PSSI. Ia berharap PSSI memecat Shin Tae-yong dari jabatan pelatih Timnas Indonesia dan menggantinya dengan Pelatih kelas dunia seperti juru taktik Manchester City, Josep Guardiola.

Pandangan itu dilontarkan Anjas Asmara karena kesal dengan gaya permainan Timnas Indonesia racikan Shin Tae-yong yang sering menerapkan strategi parkir bus. Anjas Asmara ingin Melihat Timnas Indonesia Bermain cantiknya layaknya masih ditangani Pelatih kelas dunia seperti Wiel Coerver di era 1970an.

Timnas Indonesia yang dibela Anjas Asmara pernah ditangani Pelatih top dunia pada 1975-1976, yakni Wiel Coerver. Ketika ditunjuk sebagai Pelatih Timnas Indonesia pada 1975, dua tahun sebelumnya Wiel Coerver baru saja memenangkan trofi Liga Belanda dan Liga Europa 1973-1974 bersama Feyenoord Rotterdam.

“Jadi main bola itu otaknya harus jenius. Jangan seperti Shin Tae-yong ini, dia tidak latih ini anak-anak. Ia hanya latih anak-anak main bola hanya fisik. Makanya saya selalu protes, ganti tuh Shin Tae-yong. Kita punya uang, kenapa enggak diganti sama Pelatih yang pintar,” kata Anjas Asmara dalam program Rakyat Bersuara yang tayang di iNews TV pada Selasa, 7 Mei 2024.

“Kita punya uang kenapa tidak panggil Guardiola? Kenapa kami dapat Pelatih terbaik di dunia saat itu (era 1970an), Wiel Coerver itu. Ratu Juliana yang panggil itu untuk melatih Indonesia,” lanjut pria berusia 74 tahun ini.

“Shin Tae-yong hanya parkir bus. Perhatikan cara main timnya, hanya parkir bus. Sebelas pemain kita berdiri di pertahanan semua dan kita kesulitan bikin gol. Jadi main bola itu harus cetak gol. Tiru itu Messi, tiru itu Ronaldo,” tegas pria kelahiran Medan, Sumatera Utara ini. (*)

 



Baca Juga