EKSPOS – Mantan Menteri Kehutanan (Menhut) Malem Sambat Kaban (MS Kaban) menanggapi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut ketahanan lingkungan dalam proyek food estate atau lumbung pangan adalah kejahatan lingkungan.
MS Kaban merasa heran Hasto menyalahkan Menteri Pertahanan (Menjaga) RI Prabowo Subianto soal ketahanan lingkungan dalam proyek food estate, karena menurutnya kesalahan terletak pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kenapa Hasto menyalahkanPrabowo Subianto soal ketahanan lingkungan vs pangan. Kesalahan ada pada Joko Widodo, itu kan visi Presiden. Presiden gak setuju kan gak jadi,” ungkapnya.
Sehingga ia berharap jika bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024, ia tidak mengulangi kesalahan Jokowi dalam proyek food estate.
“Anies Presiden semoga tak mengulangi kesalahan yang sama. Ketahanan pangan tidak harus si engkong,” ucap mantan menteri era SBY itu dikutip WE NewsWorthy dari Twitter pribadinya, Jumat (18/8/2023).
Sebelumnya, di Kabupaten Bogor pada Selasa sore WIB, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, gagalnya proyek food estate yang sedang dikerjakan Pemerintahan Jokowi merupakan bagian dari kejahatan lingkungan. Pasalnya, program pertanian berskala besar itu didahului dengan penggundulan hutan.
Hasto mengatakan, PDIP memberikan sebuah catatan yang kuat atas proyek yang digagas Presiden Jokowi itu. Menurutnya, ada tindakan penyalahgunaan saat menjalankan program lumbung pangan itu. Alhasil, proyek tersebut tidak berjalan dengan baik sehingga tidak memberikan hasil sesuai harapan. Padahal, hutan sudah digunduli untuk menjalankan proyek tersebut.
“Dalam praktik pada kebijakan itu (food estate) ternyata disalahgunakan, dan kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan,” ujar Hasto tanpa menyebut siapa yang menyalahgunakan proyek yang bertujuan menjaga ketahanan pangan Indonesia itu.
Sebagai gambaran, program food estate digagas oleh Presiden Jokowi pada awal periode kedua kepemimpinannya. Proyek Strategis Nasional (PSN) itu tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.
Proyek sentra produksi pangan tersebut dilaksanakan di sejumlah provinsi, seperti Sumatra Utara, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan. Untuk menggarapnya, Jokowi memerintahkan sejumlah kementerian.
Kementerian Pertanian yang dipimpin politisi Partai Nasdem, Syahrul Yasin Limpo, ditugaskan sebagai leading sector proyek tersebut.
Sedangkan Kementerian Pertahanan yang dikomandani oleh Prabowo Subianto hanya menjadi back-up dan fokus mengurus lahan singkong. (*)