Sabtu, 8 Feb 2025
Nasional

Sebut Golkar Modern, Demokratis, Lebih Teduh, Ada Sejarah Pergantian Ketua Umum, Jokowi: Partai Golkar Ini Indonesia Banget

EKSPOS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menutup pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-XI Partai Golkar yang berlangsung Rabu malam di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta.

“Dengan mengucap Alhamdulillahirobilalamin, Musyawarah Ke-XI partai Golkar pada malam hari ini saya nyatakan ditutup, terima kasih,” kata Presiden Jokowi mengakhiri pidato sambutannya di acara tersebut.

Dalam acara penutupan Munas Golkar tersebut, Presiden Jokowi memberikan sambutan khusus. Dalam pernyataannya, Jokowi menyampaikan ucapan selamat kepada ketua umum dan jajaran pimpinan serta pengurus Golkar yang baru terpilih.

“Kepada ketua umum yang baru dan jajaran pimpinan Golkar yang baru serta jajaran pengurus, saya mengucapkan selamat bertugas. Kami menunggu kontribusi Partai Golkar untuk negara kita, Indonesia,” katanya.

Jokowi dalam pidatonya secara gamblang menyatakan Indonesia sangat melekat dengan Partai Golkar, selain menyebut Golkar sebagai partai modern yang demokratis dan terbuka untuk semua anak bangsa.

“Itu bisa dilihat dari sejarah ketua umum golkar. Ada yang dari jawa, Pak Agung Laksono, Setya Novanto dan Airlangga Hartarto. Ada yang dari sumatera, Bapak Aburizal Bakrie dari Lampung, Pak Akbar Tandjung dari Tapanuli Tengah. Ada juga yang dari Sulawesi, Bapak Jusuf Kalla, Makassar. Dan sekarang, ketua umum sekarang dari tanah papua. Artinya, partai golkar ini indonesia banget,” tuturnya dalam pidato, seraya mengaku merasa nyaman dan mengungkapkan bahwa Partai Golkar lebih teduh dari yang lain.

Diketahui sebelumnya, Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar yang bergulir 20-21 Agustus 2024 menyetujui Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2024-2029 setelah berbagai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I (Provinsi) dan tingkat II (Kabupaten) menyampaikan dukungannya.

Nama Bahlil telah disepakati untuk menjadi calon tunggal ketua umum. Dia sebelumnya telah lolos pendaftaran dan menyisihkan Ridwan Hisjam yang tidak lolos tahap pendaftaran.

Dalam pidatonya, Bahlil berkomitmen membawa Partai Golkar lebih baik lagi di waktu ke depan, dan juga ingin memberikan kesempatan bagi para kader partai di daerah untuk bisa menjadi pengurus pusat. (*)

 



Baca Juga