EKSPOS – Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Jenderal (Purn) Agum Gumelar menegaskan pihaknya secara organisasi tetap harus netral pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal tersebut disampaikannya usai acara peringatan HUT ke-64 Pepabri di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023).
“Secara kelembagaan harus bersikap netral,” kata Agum.
Kendati demikian, dirinya tidak melarang purnawirawan secara individu memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tertentu.
Ia juga menilai perbedaan pilihan atau polarisasi selama pemilu sebagai sesuatu hal yang wajar, namun harus bersifat sementara.
“Perbedaan itu harus berakhir ketika pilpres selesai. Semua pihak harus menghormati yang menjadi keputusan demokrasi,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Agum turut mengungkapkan kriteria yang harus dimiliki calon pemimpin Indonesia ke depan.
Agum menyebut sosok pemimpin itu harus memiliki komitmen menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila sebagai dasar negara.
Figur calon pemimpin itu juga harus bijak atau bertekad kuat untuk melanjutkan hal-hal baik yang sudah dilakukan oleh para pendahulunya.
“Dalam mengawal perjalanan bangsa ini ke tujuan dan cita-cita nasional, ada salah satu bagian yaitu kita punya kewajiban moral mengawal perjalanan pemerintahan terpilih pada 2019 sampai selesai, yaitu pemerintahan Pak Jokowi,” kata Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar.
Pada peringatan HUT ke-64 Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Tahun 2023 tampak dihadiri sederet tokoh purnawirawan seperti Presiden ke-6 Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Jenderal TNI (Purn) HM. Hendropriyono dan Istri almarhum Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar yang disambut salam penghormatan oleh Prabowo dengan mencium tangan dan dilengkapi kehadiran keluarga besar Pepabri lainnya. (*)