EKSPOSNUSA – Pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang lebih memilih kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri ketimbang ke Brebes, Tegal, Jawa Tengah, mendadak viral di media sosial dan menuai sorotan dari warganet.
“Mulut wakil rakyat yang tidak mewakili rakyat,” tulis akun @Heraloxxxx. Unggahan itu lantas mendapatkan respons dari sejumlah warganet.
Dilansir dari Tempo, Kamis, 10 Agustus 2023, ucapan Prasetyo itu muncul saat Rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta di Ruang Rapat Paripurna, Rabu malam, 9 Agustus 2023. Saat itu, ia menyampaikan usulan program kunjungan kerja ke luar negeri.
“Daripada kunker (kunjungan kerja) ke Brebes, Tegal beli telur asin, kentutnya bau. Mendingan berangkat kami ke luar negeri,” kata politikus PDIP itu.
Menurut Prasetyo, kunjungan kerja ke kota lain di Indonesia tidak menghasilkan dan mendapatkan sesuatu yang baru.
“Kalau kami kunker ke Tangsel (Tangerang Selatan), Bogor, dapat apa? Gak dapat apa-apa” tutur dia.
Prasetyo mencontohkan DPRD DKI bisa berkunjung ke Jepang untuk belajar mengatasi permasalahan sampah. Ia menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Negeri Sakura itu. Menurut dia, di sana tidak bau sampah karena warganya yang disiplin.
Ia mengkritik kunjungan kerja ke luar negeri yang dilakukan oleh para aparatur sipil negera (ASN) Pemprov DKI, tapi saat rapat bersama DPRD tidak bisa memberikan penjelasan.
“Nah, kalau ada keberangkatan kayak itu, itu aja Komisi B berangkat, kunjungan kerja bareng-bareng. Supaya ilmunya bareng-bareng sama, jangan lu pinter sendiri atau saya pinter sendiri, kan, jangan,” kata Prasetyo.
Dengan kurangnya informasi tersebut, ia merasa tidak semua anggota dewan mengerti ketika membahas masalah pemeliharaan sampah dalam Rapat Badan Anggaran “Enggak nyampe, Pak” kata Prasetyo kepada Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono.
Selain menceritakan pengalaman kunjungan kerja ke Jepang, ia juga menceritakan saat kunker ke Moskow, Rusia yang menurut keterangannya, budaya Indonesia mudah diterima di sana. Pasalnya, lanjut dia, ada patung Bung Karno di tengah kota.
Selain itu, setiap tahun ada 300 orang penerima beasiswa S2 (Strata 2) dari Indonesia.
Prasetyo mengungkapkan keinginannya untuk melakukan pertukaran budaya ke Moskow .”Nah, kami juga, pertukaran budaya lah ke sana, dia mau,” ucapnya.
Pernyataan tersebut mendapat tanggapan dari sejumlah masyarakat hingga anggota DPRD Kabupaten Brebes Warsudi.
Politisi PKS itu menyayangkan pernyataan yang disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut, seperti yang dibacanya dari sebuah media online.
“Kalau memang itu benar, sebagai pejabat publik, harusnya kalau ngomong jangan asal. Terus kalau kunjungan kerja ke luar negeri menjadi kebijakan pemerintah DKI Jakarta, seharusnya jangan singgung-singgung daerah dong? Ini terkesan merendahkan daerah lain,” tegas Warsudi, Jumat (11/8/2023).
Ia mengungkapkan, jika merendahkan Kabupaten Brebes, seharusnya mereka jangan melakukan kunjungan kerja di Brebes. Malah informasi yang didapat Komisi A DPRD DKI Jakarta, akan kunjungan kerja ke Brebes pada hari Senin (14/08/23) mendatang.
“Mestinya kalau mereka konsisten dalam tanda kutip tidak bercanda, ya harusnya mereka jangan ke Brebes dong. Saya sebagai warga yang dilahirkan dan dibesarkan di Brebes menolak kunjungannya. Itu namanya tidak konsisten dengan omongannya kok seperti itu,” pungkasnya.
Sementara itu, Yaser Andi Sekretaris, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Yayasan Buser Indonesia (DPC YBI) Kabupaten Brebes mengecam pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
“Saya sebagai warga Kabupaten Brebes mengecam keras pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta dan meminta yang bersangkutan untuk meminta maaf ke seluruh warga dan pemerintahan Kabupaten Brebes,” kata Yaser Andi. Jumat, (11/8/2023).
Yaser Andi menegaskan, bila mana tidak ada upaya permintaan maaf, dirinya akan melakukan aksi atas sikap yang dilakukan Ketua DPRD DKI Jakarta.
“Apalagi telur asin sudah menjadi simbol Kabupaten Brebes sebagai penghasil produk, kita tahu, telur asin telah menjadi simbol Kabupaten Brebes, karena telur asin menjadi produk unggulan,” tegas Andi.
Diketahui, telur asin adalah salah satu produk unggulan daerah Brebes, selain Bawang Merah. Dari usaha telur asin itulah banyak warga Brebes menjadi pengrajin telur asin hingga bisa menghidupi keluarga dan karyawannya, serta menjadi kota yang dikenal tak hanya di tanah air, bahkan sampai mancanegara. (*)