Senin, 16 Sep 2024
Nasional

Muhammadiyah Puji Kesederhanaan Paus Fransiskus

EKSPOS – Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia disambut hangat oleh organisasi Islam Muhammadiyah.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, Selasa (3/9/2024).

Mu’ti mengatakan, kedatangan Paus merupakan suatu kehormatan bagi masyarakat Tanah Air.

“Merupakan kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia,” ungkap Abdul Mu’ti.

Diketahui, Kepala Negara Vatikan itu datang dalam rangka mengembangkan kerukunan antar umat beragama.

Selain itu, Muhammadiyah memuji kesederhanaan Paus yang bertolak ke Indonesia tanpa minta disediakan fasilitas mewah.

“Berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dan tidak menginap di hotel berbintang,” lanjutnya.

Oleh sebab itu, Muhammadiyah mengingatkan sudah seharusnya Paus disambut dengan penuh keramahan dan kesantunan.

Sikap tersebut akan mencerminkan budaya serta peradaban Indonesia yang luhur.

Mu’ti berharap pertemuan dengan pemuka agama Katolik itu dapat dijadikan sebagai momen untuk membahas masalah perdamaian.

“(berdialog tentang) posisi Indonesia dalam perdamaian dunia, khususnya masalah Palestina,” imbuhnya.

Sebagai informasi, pesawat yang membawa Paus Fransiskus tiba di Tanah Air pada Selasa, 3 September 2024 pukul 10.59 WIB.

Apa tujuan pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu melawat negara dengan populasi Muslim terbesar sejagat ini?

Profesor studi Katolik dari Case Western Reserve University, Jonathan Tan, mengatakan bahwa Paus Fransiskus ingin membangun relasi dengan negara-negara mayoritas Muslim untuk meredam ketegangan antara Islam dan Kristen.

“Saya rasa karena sejak lama, ada ketegangan, kesalahpahaman sepanjang sejarahnya. Saya rasa Paus ingin membuka jalan hubungan yang baru, yang tidak defensif,” ucap Jonathan kepada BBC News Indonesia.

Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo, mengatakan bahwa Paus Fransiskus juga secara spesifik ingin mempelajari Islam di Indonesia yang berbeda dari Timur Tengah.

Jonathan menganggap Paus Fransiskus memang sangat fokus melakukan pendekatan terhadap penduduk Muslim karena banyak konflik di dunia pecah akibat ketegangan antara Islam dan Kristen.

Kedatangan Paus Fransiskus ke Jakarta, jauh dari seremoni. Padahal, Paus adalah Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia. Jumlah pemeluk Katolik dan Kristen mencapai 2,38 miliar orang. Itu setara dengan 33 persen dari total penduduk di seluruh dunia. (*)

 



Baca Juga