(ENNEWS) – Politisi senior Lampung M. Alzier Dianis Thabranie, SH, SE, menanggapi isu seputar Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang dituding sosok anti Islam.
Menurut Alzier, isu tersebut tidak benar dan jauh dari kenyataan. Alih-alih Alzier menyebut bahwa isu itu adalah fitnah yang bisa jadi dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggungjawab.
“Itu (isu, red) mengada-ngada, fitnah itu. Sejak lama saya sudah mengenal beliau dan pribadinya. Saya tau persis, beliau orangnya baik dan sangat dekat dengan kalangan tokoh-tokoh islam. Apalagi dengan Gus Dur,” ungkap Alzier, dalam keterangannya, Sabtu (22/7/2023).
Diketahui sebelumnya, sejak kemunculan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di acara tanya-jawab program Rosi bersama Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi, Kamis (20/7/2023) lalu, ada berbagai isu seputar mantan purnawirawan Jenderal TNI tersebut. Mulai dari tudingan sebagai dalang bergulirnya Munaslub Partai Golkar, anti Anies Baswedan dan isu-isu lainnya.
Teranyar, purnawirawan Jenderal Kopassus itu dituding anti Islam usai banyak media melansir bahwa LBP digadang-gadang banyak kader beringin untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Alzier yang dikenal memiliki kedekatan dengan LBP sejak Jenderal Kopassus itu masih berpangkat Kolonel TNI mengungkapkan, justru LBP adalah tokoh sentral yang mendorong serta berjuang untuk mendiang tokoh Prof. Dr. Nurcholish Madjid, M.A. atau populer dipanggil Cak Nur untuk ikut mewarnai perpolitikan tanah air.
“Mulai dari konvensi partai golkar untuk menjadi calon presiden dan langkah strategis dalam mengawal proses demokratisasi politik nasional,” tukas Alzier, yang juga dikenal dekat dengan mendiang Gus Dur, Presiden RI Ke-4.
Bahkan, lanjut Alzier, LBP adalah orang yang bisa mempertemukan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan mendiang Cak Nur.
Diketahui, mendiang Cak Nur selain aktivis gerakan islam, pernah pula menjabat sebagai Ketua Umum HMI selama dua periode, juga seorang pemikir Islam yang berpengaruh, seorang cendekiawan, dan budayawan Indonesia.
“Mendiang Cak Nur adalah salah satu tokoh islam yang menjadi teman diskusi beliau. Begitu pula mendiang Gus Dur. Jadi isu yang mengatakan bahwa LBP anti islam, bisa dipastikan tidak paham sejarah, atau pada saat itu dia masih ingusan,” ujar Alzier.
Selain itu, Alzier mengaku telah meminta timnya untuk mencari sumber isu tersebut. Karena menurut Alzier, isu seperti itu bisa memecah belah dan mengadu domba sesama anak bangsa.
“Karena dunia medsos saat ini banyak bertebaran hoax, kalau tidak hati-hati masyarakat bisa terkontaminasi. Sehingga isu yang seperti ini harus diluruskan. Apalagi bawa-bawa anti ini anti itu. Nggak benar itu,” tuturnya.
Ketika ditanyakan lebih jauh apakah isu tersebut ada kaitannya dengan statemen LBP yang siap menjadi Ketua Umum Partai Golkar, sehingga isu tersebut sengaja digulirkan. Alzier mengaku enggan menduga-duga. Namun yang pasti, sambung Alzier, isu tersebut tidak benar, jauh panggang dari api.
“Jangan karena kita berbeda keyakinan langsung seenaknya kita menuding ini anti itu, yang itu anti ini. Itu pikiran kerdil, kampungan. Dalam konteks ini, isu semacam itu adalah pengecut yang tidak gentleman. Jauh panggang dari api. Kayak perilaku orang galau,” pungkas Alzier. (*)
.