EKSPOS – Korban jiwa akibat gempa bumi di Maroko terus bertambah. Saat ini dikabarkan korban tewas akibat gempa berkekuatan Magnitudo 6,8 tersebut sudah lebih dari 2.000 orang.
Mengutip BBC, Minggu (10/9/2023), Kementerian Dalam Negeri Maroko menyampaikan, lebih dari 1.400 orang mengalami luka serius dan korban paling parah berada di provinsi-provinsi di selatan Marrakesh.
Sementaa, Raja Mohammed VI menyatakan memberlakukan tiga hari berkabung nasional dan memerintahkan pengadaan tempat tinggal, makanan, serta bantuan lainnya untuk para korban selamat.
Diketahui, gempa melanda Marrakesh dan banyak kota lainnya pada Jumat (8/9/2023) malam, sekitar pukul 23.11 waktu setempat. Pusat gempat sendiri berada di pegunungan High Atlas, 71 kilometer barat daya Marrakesh dengan kedalaman 18,5 menurut Survei Geologi AS (USGS).
Dilansir kantor berita setempat, Provinsi Al Haouz memiliki angka korban tewas tertinggi dan diikuti oleh Provinsi Taroudant.
Banyak orang berkemah setelah terjadinya gempa, karena mereka takut ada gempa susulan jika tetap berada di dalam rumah.
Atas peristiwa memilukan tersebut, istana kerajaan menyatakan bendera akan berada di posisi setengah tiang di semua bangunan umum di Maroko selama tiga hari ke depan.
Raja juga memerintahkan angkatan bersenjata untuk membantu tim penyelamat, dan warga yang tidak terdampak untuk menyumbangkan darah dalam rangka membantu para korban. (*)