EKSPOS – Ancaman Iran kepada Israel dibuktikan. Puluhan drone dan rudal Teheran serang Tel Aviv. Iran yang selama ini bak macan tidur kini bangun mengaum lantaran beberapa perwira militernya terbunuh atas serangan negara Yahudi itu terhadap Konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024 lalu.
Sontak tindakan brutal Israel tersebut menuai kemarahan besar pihak Teheran.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan Israel harus dihukum atas serangan terhadap misi diplomatiknya di Damaskus.
Menurut Khamenei, serangan terhadap kantor misi diplomatik di luar negeri, sama saja dengan menyerang wilayah Iran.
“Mereka harus menerima konsekuensi atas tindakan itu,” ungkapnya.
Serangan pada 1 April itu menewaskan tujuh perwira Garda Revolusi Iran termasuk komandan senior pasukan elite Quds, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi.
Sementara, AFP melaporkan Sabtu (13/4/2024), Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengonfirmasi serangan yang mereka lakukan ke Israel.
Di pihak lain Israel juga mengatakan Teheran telah memulai serangan.
IRGC mengatakan bahwa mereka telah melepaskan sejumlah drone dan rudal ke Israel di bawah operasi militer yang disebut “Janji Sejati”.
Korps itu juga menegaskan serangan tersebut sebagai bagian dari hukuman dari Iran atas kejahatan Israel.
“Kami melancarkan operasi menggunakan sejumlah drone dan rudal sebagai tanggapan atas kejahatan entitas zionis yang menargetkan konsulat Iran di Suriah,” kata IRGC dalam sebuah pernyataannya.
“Operasi tersebut dilakukan dengan puluhan rudal dan drone untuk menyerang sasaran tertentu di wilayah pendudukan (Israel).”
Sementara Israel mengatakan drone tersebut akan memakan waktu beberapa jam sebelum mencapai wilayah udaranya. Serangan Teheran dua minggu setelah serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah yang menewaskan tujuh anggota IRGC.
“Iran meluncurkan UAV (kendaraan udara tak berawak) dari wilayahnya menuju wilayah negara Israel. Ini adalah eskalasi yang parah dan berbahaya. Kemampuan pertahanan dan ofensif kami berada pada tingkat kesiapan tertinggi menjelang serangan skala besar dari Iran,” kata Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, Sabtu waktu setempat.
Israel sendiri telah meningkatkan kewaspadaannya sejak serangannya terhadap Konsulat Iran di Damaskus pada 1 April lalu, meski tidak mengklaim maupun menampik bertanggung jawab atas serangan tersebut. Iran juga telah bersumpah untuk membalas dendam dan serangan balasan sudah diperkirakan akan terjadi.
Pada Sabtu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya siap menghadapi serangan langsung dari Iran. Sementara Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, Tel Aviv memantau dengan cermat rencana serangan yang dilakukan Iran dan sekutunya di wilayah tersebut.
Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan Iran agar tidak menyerang Israel setelah mengatakan skenario seperti itu akan segera terjadi. Biden pun berjanji untuk mendukung Israel melawan Iran.
Sementara itu, Irak, Yordania, Lebanon, dan Israel mengumumkan menutup sementara wilayah udaranya.
Seorang pensiunan jenderal Israel, Amos Yadlin mengatakan kepada berita Channel 12 bahwa drone Iran masing-masing dilengkapi dengan 20kg bahan peledak.
Militer Israel mengatakan sirene akan berbunyi di daerah mana pun yang terancam dan sistem pertahanannya siap menghadapinya.
“Yang kami tahu, pesawat-pesawat (tempur zionis) sedang berpatroli di langit (Israel). Kami tahu bahwa Benjamin Netanyahu sedang bertemu dengan kabinet perangnya, kabinet keamanannya malam ini,” kata Rory Challands dari Aljazirah, yang melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki, Sabtu malam.
“Negara (Israel) ini sedang menunggu kedatangan drone-drone (Iran),” ujarnya.
Challands mengatakan meskipun Haggari tidak memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan, drone-drone tersebut harus melewati wilayah udara beberapa negara. “Mereka bisa memakan waktu sekitar sembilan jam untuk tiba,” ucapnya.
Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari pada Minggu (14/4/2024) mengakui, serangan Iran menyebabkan kerusakan pada sebuah pangkalan Israel.
“Hanya beberapa rudal yang jatuh di wilayah negara Israel dengan sedikit kerusakan pada sebuah pangkalan militer di selatan, dengan hanya sedikit kerusakan pada infrastruktur,” kata Hagari dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Kantor berita resmi Iran, IRNA, sebelumnya melaporkan bahwa pangkalan udara Israel yang paling penting di Negev menjadi target rudal Kheibar.
“Gambar dan data menunjukkan bahwa pangkalan tersebut mengalami serangan berat,” lapor IRNA.
IRNA menuturkan, pangkalan udara di Negev digunakan oleh Israel untuk menghantam konsulat Iran di Damaskus pada 1 April. Itu adalah sebuah serangan udara mematikan Israel yang memicu Iran untuk melakukan serangan drone dan rudal kali ini.
Televisi pemerintah Iran melaporkan, bahwa setengah dari rudal yang diluncurkan dari Iran ke Israel telah berhasil mencapai target.
Dalam kepanikannya, Israel mengatakan sebagian besar rudal Iran berhasil mereka cegat, namun serangan-serangan itu masih berlangsung dan terus dilancarkan Teheran. (*)