Senin, 16 Sep 2024
Internasional

Buntut Pembunuhan Pemimpin Hamas, Iran Tegaskan Segera Beri Respon Militer Ke Israel

EKSPOS – Kepala Angkatan Darat Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi menegaskan Israel segera mendapat respons kuat dan pasti atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Mengutip laporan IFP News, Kamis (8/8/2024).

Mayor Jenderal tersebut berpidato pada sebuah upacara peringatan Hari Jurnalis di Bandar Abbas, sebuah kota pelabuhan di Iran Selatan.

“Rezim Zionis akan segera menerima respons yang kuat dan pasti, dan tidak ada keraguan tentang itu,” katanya, yang dilansir IRNA dan Tasnim.

“Jelas bahwa mereka sendiri telah menyadari kecepatan kehancuran mereka sendiri, dan dengan melakukan itu, mereka ingin menyelamatkan diri dari rawa, tetapi mereka jelas tidak dapat menyelamatkan diri dari kehancuran,” sebutnya.

Mousavi juga memuji pengangkatan Yahya Sinwar sebagai kepala politik baru Hamas pada hari Selasa. Menurut laporan IRNA, Mousavi menyebut Sinwar sebagai “pejuang hebat di era kontemporer”, dan melanjutkan dengan mengatakan bahwa pengangkatannya sebagai pengganti Haniyeh berarti bahwa Israel tidak akan memiliki harapan untuk masa depannya sendiri dan akan runtuh.

Sebelumnya pada hari Rabu, Jenderal Mousavi bertemu dengan Komandan Angkatan Udara Belarusia Mayor Jenderal Andrei Lukyanovich untuk membahas hubungan antara kedua negara.

Mousavi dilaporkan berterima kasih kepada Minsk atas sikapnya yang “berani dan independen” terhadap pembunuhan Haniyeh, dan posisi defensifnya terhadap perluasan NATO.

Kedua negara diduga sepakat tentang pendirian mereka terhadap unilateralisme Amerika Serikat.

Lukyanovich menyerukan pendalaman hubungan militer antara Minsk dan Teheran.

Menurut laporan Tasnim, Lukyanovich juga bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Iran Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh dan Kepala Angkatan Udara Iran Brigadir Jenderal Hamid Vahedi. Vahedi mengatakan kepada koleganya dari Belarusia bahwa semua ketegangan regional adalah kesalahan AS dan Israel.

“Kami yakin bahwa rezim Israel yang membunuh anak-anak ini sudah mendekati akhir. Sejarah menunjukkan bahwa siapa pun yang memerintah dengan penindasan tidak akan lama berkuasa dan akan segera dilenyapkan,” tandas Vahedi.

Sementara itu, Iran dilaporkan telah mengeluarkan pemberitahuan kepada pilot dan otoritas penerbangan untuk menghindari wilayah udaranya karena Teheran bersiap untuk menyerang Israel.

Wall Street Journal menerbitkan laporan pada hari Senin (5/8/2024), mengutip sumber terkait.

Dua diplomat yang dikutip surat kabar tersebut mengatakan pemberitahuan dari Iran itu menyusul peringatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada hari Minggu kepada menteri luar negeri G7 bahwa Teheran dapat menyerang Israel dalam waktu 24 hingga 48 jam.

Namin Blinken tidak mengatakan bentuk serangan apa yang dapat dilakukan.

Menurut laporan tersebut, pemberitahuan dari Teheran tentang wilayah udaranya, yang dikeluarkan pada pukul 07.45 pagi CET, biasanya digunakan oleh otoritas penerbangan untuk memberikan informasi penting secara langsung kepada pilot yang tidak diketahui sebelumnya.

Sementara, Israel saat ini bersiap menghadapi serangan Iran, yang telah dijanjikan oleh para pejabat Teheran sebagai balasan atas dugaan pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu pekan lalu.

Rezim Zionis belum mengaku atau menyangkal keterlibatan pembunuhan Haniyeh tetapi mengatakan siap untuk membela diri dan merespons serangan balasan apa pun.

Washington juga mengatakan akan membantu membela negara Yahudi tersebut jika terjadi penyerangan. (*)

 



Baca Juga