EKSPOS – Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI) melaporkan 26 artis penyanyi hingga komedian dke Bareskrim Polri karenai diduga telah membuat konten untuk mempromosikan judi online.
“Laporan atau aduan ini berkenaan dengan video konten bermuatan judi yang diduga dilakukan oleh 26 orang artis publik figur yang mencoba membuat suatu konten terkait dengan promosi video judi online,” kata Ketua Umum ALMI, Zainul Arifin, kepada wartawan di Bareskrim Polri, belum lama ini.
Menurut Zainul, pihaknya hendak melaporkan 26 publik figur tersebut namun pihak kepolisian mengarahkan agar membuat aduan yang disertai bukti yang dikumpulkan kepada penyidik demi efektivitas.
“Penyidik tadi menyampaikan untuk efektivitas terkait dengan penegakan hukum, maka penyidik sudah membuat LP tipe A,” ujar Zainul.
Zainul mengatakan konten dugaan promosi judi online oleh 26 figur publik itu dibuat dalam rentang waktu 2017 hingga 2023. Dalam pembuatan konten itu, para figur publik diduga menerima imbalan minimal Rp10 juta.
Lebih lanjut, Zainul pun membeberkan inisial 26 figur publik yang diduga telah mempromosikan judi online melalui kontennya.
“Dalam durasi konten video yang disampaikan itu, minimal rata-rata tidak sampai dari satu menit. Kemudian diduga mereka mendapat imbalan jasa dari membuat video konten itu sebesar minimal Rp10 juta. Namun ada yang lebih dari Rp100 juta,” jelasnya.
“Ke-26 public figure atau artis yang diadukan itu berinisial WG, YL, VP, DP, DD, kemudian OL, DC, AL, GD, DC, BW, AM, AM, NM, CV. Kemudian GY, CC, CH, TM, S, KO, HH, AL, JI, AT, terakhir ada ZG,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Zainul turut mendesak pihak kepolisian agar segera memanggil para terduga jika memang telah ditemukan unsur delik pidana.
“Kemudian kedua, jika ditemui unsur delik pidana, maka kita mendorong dan mendukung kawan-kawan Bareskrim Mabes Polri untuk tidak takut untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka,” ucap Zainul.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Bachtiar mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan terkait para figur publik yang diduga turut mempromosikan judi online.
“Saat ini kita lakukan monitoring, profiling dan pendataan terlebih dahulu, yang jelas (panggilan) belum pada minggu ini,” kata Vivid, dalam keterangannya, Kamis (31/8). (*)