EKSPOS – H. Mohammad Rum (Aji Rum) Calon Walikota Bima pasangan “Amanah” menyayangkan insiden kekerasan yang terjadi terhadap simpatisan akibat perbedaan pilihan politik di Pilkada Kota Bima.
Aji Rum mendesak aparat kepolisian untuk segera mengambil tindakan tegas guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Diketahui, insiden penganiayaan tersebut menimpa mertua dari Ketua Tim Amanah (Ado), Sabtu (12/10/2024), di Kelurahan Rontu, Kecamatan Raba, Kota Bima, NTB.
Aji Rum setelah mendapatkan informasi mengenai insiden tersebut langsung mengunjungi kediaman korban di RT 08, Kelurahan Rontu, Minggu (13/102024).
Dari keterangan yang diperoleh, penganiayaan dipicu oleh perdebatan mengenai dukungan calon wali kota yang akhirnya berujung pada tindak kekerasan di mana korban dianiaya oleh tetangganya.
Pelaku diduga dibantu oleh suaminya saat melakukan aksi tersebut di jalan lingkungan RT 08. Dalam Video yang beredar di media sosial tampak korban terkapar di jalan.
Tak ayal, akibat penganiayaan tersebut korban segera dilarikan ke IGD RS Bima untuk mendapatkan perawatan dan pihak keluarga telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Sementara, saat ini pelaku masih dalam proses pemeriksaan aparat berwenang.
Di rumah korban, Aji Rum menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap insiden tersebut dan mengimbau kepada semua tim sukses serta simpatisannya untuk tetap menjaga ketenangan dan menghindari perdebatan yang tidak perlu selama masa Pilkada.
“Kami sangat prihatin atas kondisi ini. Pilkada harus menjadi ajang demokrasi yang damai dan tidak boleh merusak persaudaraan di antara kita sebagai warga kota bima,” imbuhnya.
Aji Rum juga berharap agar masyarakat dapat menjaga suasana damai selama proses Pilkada, serta menekankan pentingnya peran kepolisian dalam menjaga keamanan dan memastikan bahwa pelaku kekerasan diproses sesuai hukum.
“Pilkada adalah pesta demokrasi yang harus dirayakan dengan riang gembira. Suasana kondusif harus tetap terjaga. Beda pilihan itu biasa,” tukasnya. (*)