Jumat, 17 Jan 2025
Daerah

Alzier Didaulat Jadi Ketua Dewan Pembina Paguyuban Perguruan Silat Provinsi Lampung

EKSPOS – Muhammad Alzier Dianis Thabranie, SE, SH didaulat menjadi Ketua Dewan Pembina Paguyuban Padepokan/Perguruan Persilatan Provinsi Lampung.

Menurut Ketua Umum Yayasan Elang Merah Nusantara, Rohidin, Rabu (23/8/2023), ditunjuknya Alzier Dianis Thabranie menjadi Ketua Dewan Pembina Padepokan/Perguruan Persilatan yang ada di Provinsi Lampung, selain dinilai sangat cocok dan pantas dalam membina organisasi seni budaya olahraga pencak silat, juga diketahui semasa mudanya Alzier pernah menimba keterampilan pencak silat nusantara.

“Banyak juga teman-teman seperguruan beliau yang bercerita,” ungkapnya.

Karena itu, dalam rapat internal (Selasa, 22 Agustus 2023) lalu, yang berlangsung di Sekretariat Perguruan Yayasan Elang Merah Nusantara, Tanjung Seneng, Bandarlampung, yang dihadiri oleh berbagai utusan dari Perguruan Pencak Silat, yakni Perguruan Elang Merah Nusantara, TTKKDH, Sumbu Banten, Terumbu, Tapak Geni dan lainnya, menyepakati untuk mendaulat tokoh lampung tersebut membina dunia persilatan yang ada di Lampung.

“Beliau sangat cocok dan pantas dalam membina organisasi seni budaya pencak silat, dan kami berharap Kang Alzier dapat melestarikan olahraga warisan nenek moyang asli bangsa Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, kata Rohidin, dia berkeyakinan Ketua DPD KSPSI tersebut mempunyai visi dan misi memajukan dan mempersatukan seluruh Padepokan/Perguruan Pencak Silat yang ada di Provinsi Lampung.

“Apalagi kebanyakan dari buruh di lampung ini banyak yang ikut di padepokan-padepokan pencak silat. Jadi sangat pas jika beliau menjadi pembinanya,” tutur Rohidin lagi.

Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pembina Paguyuban Padepokan/Perguruan Seni Budaya Pencak Silat Provinsi Lampung, Drs.H. Azwar Yacub, menilai sangat tepat dengan ditunjuknya Alzier sebagai Ketua Dewan Pembina seni budaya pencak silat se-Provinsi Lampung.

“Beliau merupakan sosok pemersatu dan tokoh Lampung yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang mumpuni. Selain itu beliau orang yang mencintai seni budaya pencak silat,” ungkap Azwar Yacub.

Sedangkan menurut Anggota Dewan Pembina, Mawardi Shobier, SH, Alzier bukan orang asing di dunia persilatan di lampung, selain tokoh yang mempunyai pengalaman memimpin berbagai organisasi.

“Beliau tokoh yang mencintai seni budaya Indonesia. Saya yakin dibawah binaan beliau padepokan atau perguruan seni budaya pencak silat di lampung akan besar,” ungkap Mawardi Shobier meyakinkan.

Sementara itu, Alzier ketika diminta tanggapannya menuturkan, dirinya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan para tokoh persilatan lampung tersebut. 

Menurut Alzier, dirinya jadi terusik untuk memainkan lagi keterampilan pencak silat yang pernah ia timba semasa muda.

“Kalau untuk buang sambut sejurus dua jurus bolehlah. Tapi kalau untuk gerakan penuh tari kolot badan sudah agak kaku, nggak lincah kayak dulu,” kenang Alzier.

Alzier juga menambahkan, pencak silat sebagai bela diri asli Indonesia harus tetap lestari dan terpelihara. Karena itu, kata Alzier, jangan pernah malu mencintai budaya bangsa sendiri, khususnya budaya seni bela diri pencak silat.

“Tajem-tajem ujung peniti, lidah buaya sangkar belati, beribu jaman boleh berganti, seni bela diri jangan sampai mati,” ucap Alzier, yang menutup konfirmasi dengan pantun. (*)

 



Baca Juga